Sunday, November 20, 2011

Google Galakkan Mega Proyek "Clean Energy"

KOMPAS.com - Perusahaan mesin pencari terbesar di dunia saat ini, Google menanamkan investasinya dalam sejumlah proyek raksasa pembangkit energi ramah lingkungan. Lalu apa hubungannya Google dengan mega proyek clean energy itu?
Di Amerika Serikat saat ini beberapa perusahaan IT seperti Yahoo!, Apple, Facebook, Google, dan Akamai memang menyedot energi sangat besar. Bayangkan saja, setiap perusahaan itu demi melayani jutaan pengguna harus memiliki ribuan data center yang tersebar di berbagai wilayah. Berapa banyak listrik yang dibutuhkan?
Organisasi lingkungan Greenpeace secara rutin memantau penggunaan energi setiap perusahaan teknologi tersebut. Sampai saat ini, kebanyakan sumber energi yang dipakai adalah batu bara sehingga hal ini berdampak buruk bagi bumi. Data rilis terbaru dari Greenpeace menyebutkan bahwa perusahaan Steve Jobs, Apple, merupakan perusahaan "terkotor" karena mengandalkan batu bara untuk menghasilkan energi bagi data center mereka. Sementara Yahoo! merupakan perusahaan terbersih. Lalu di mana posisi Google?
Walaupun bukan yang terbersih, Google menunjukkan komitmen mereka dalam menghasilkan energi bersih dan terbarukan. Tidak tanggung-tanggung kini Google telah mengeluarkan dana sebesar 350 juta dollar AS untuk proyek-proyek clean energy mereka. Dana ini merupakan paling besar yang pernah dikeluarkan oleh perusahaan IT untuk membangun clean energy dan energi terbarukan. Ada tujuh mega proyek Clean Energy Google yang disiapkan.
1. Ivanpah Solar Electric Generating System
Pada tanggal 11 April 2011 yang lalu, Google secara resmi mengumumkan tentang invetasi mereka sebesar 168 juta US dollar dalam energi surya di gurun Mojave California. Google’s Green Business Operations menyepakati investasi baru senilai 168 juta dollar AS dengan BrightSource Energy untuk membangun energi listrik tenaga surya baru dan sedang dikembangkan oleh BrightSource Energi di Gurun Mojave di California. Menurut blog resmi Google, Brightsource's Ivanpah Solar Electric Generating System (ISEGS) akan menghasilkan energi sebanyak 370 MW energi surya yang bersih. Jumlah ini setara dengan mengeluarkan mobil sebanyak 90.000 lebih dari jalan selama umur proyek yang diproyeksikan lebih dari 25 tahun.
2. Caithness Shepherds Flat Wind Farm
Ini merupakan proyek energi angin terbesar di dunia. Google mengivestasikan dana sebesar 100 juta dollar AS dalam proyek ini yang diumumkan secara resmi pada tanggal 18 April 2011. Proyek ini di bangun di kawasan berangin di Oregon dan direncanakan akan selesai pada tahun 2012. Proyek ini diperkirakan akan menghasilkan 845 MW energi bersih yang bersumber dari angin yang akan mampu menerangi paling tidak 235.000 rumah. Proyek ini menarik bukan hanya karena ukuran dan skalanya yang terbesar, tetapi juga pada teknologi canggih yang diterapkan dalam proyek Wind Farm ini.
3. Offshore Wind Superhighway
Total investasi Google dalam proyek ini tidak diketahui, namun diperkirakan paling tidak lebih jutaan dollar AS. Proyek ini masih terkait dengan pemanfaatan energi angin, namun berada di lepas pantai. Kemungkinan energi bersih yang dihasilkan dalam proyek ini adalah 6.000 MW yang setara dengan 60% keseluruhan energi angin yang dimanfaatkan di AS. Proyek ini akan mampu melayani paling tidak 1,9 juta rumah tangga.
4. NextEra Energy Resources Wind Project
Pada bulan Mei tahun 2010 yang lalu Google secara resmi mengeluarkan dana 38,8 juta dollar AS dalam proyek NextEra Energy. Sumber energi masih sama, yaitu angin dan diperkirakan akan menghasilkan energi sebesar 169,5 MW dan bisa menerangi paling tidak 55.000 rumah tangga. Lokasi proyek ini berada di sebuah daerah kaya angin di Dakota Utara. Upaya ini merupakan proyek berikutnya dari Google dalam upaya pengurangan energi fosil.
5. Kesepakatan 20 Tahun Pembelian Energi dengan NextEra Energy
Google kembali menyetujui sebuah perjanjian untuk membeli energi terbarukan dari sumber angin yang dihasilkan oleh NextEra Energy. Besarnya energi terbarukan yang juga dihasilkan oleh angin ini adalah 114 MW. Dengan kesepakatan perjanjian yang sangat lama Google membantu perusahaan penghasil energi angin dalam hal pengembangan dan keuangan untuk membangun energi terbarukan. Kesepakatan ini kemudian diperbarui lagi, yaitu pada bulan Juli 2010 yang lalu, Google kembali membeli 100,8 MW energi bersih dari NextEra Energy yang dihasilkan oleh proyek energi angin yang lain oleh NextEra Energy. Lokasi proyek baru ini berada di Oklahoma
6. Energi Panas Bumi
Energi panas bumi agak kurang dikenal dibandingkan dengan proyek energi angin yang selama ini menjadi fokus Google. Namun demikian, Google tidak sungkan untuk menginvestasikan 10 juta dollar AS lebih untuk proyek panas bumi pada bulan Oktober 2010 yang lalu. Dalam investasi tersebut 481.500 dollar AS merupakan hibah buat Southern Methodist University untuk melihat potensi panas bumi di sekitar Virginia Barat. Dan ternyata uang itu terbayar karena di Virginia Barat tersebut terdapat banyak potensi panas bumi.
Di Virginia Barat sendiri saat ini terdapat pembangkit listrik batu bara yang menghasilkan energi sebesar 16.350 MW. Namun jika energi panas bumi daerah itu pulih sebesar 2%, akan dapat menghasilkan energi bersih sebesar 18.890 MW.
7. German Solar Power Plant
Selain di AS, Google juga berinvestasi di Jerman dengan mengeluarkan dana 3,5 juta euro untuk membangun proyek energi surya yang akan menghasikan energi listrik paling tidak 18,7 MW. Proyek ini berada di dekat kota Berlin dan tercatat sebagai proyek energi surya terbesar di Jerman dan akan mampu menerangi paling tidak 5.000 rumah tangga.

sumber : http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/4636-google-galakkan-mega-proyek-qclean-energyq.html

Membangun Rumah di Kota Hijau

KOMPAS.com - Fakta pemanasan global yang memengaruhi perubahan iklim dan degradasi kualitas lingkungan hidup manusia telah menyadarkan betapa pentingnya menyelamatkan kehidupan manusia di Bumi. Berbagai pihak terus bekerja sama membangun dunia baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Para pengembang properti berbagi informasi membangun properti hijau menuju kota hijau. Produk-produk properti hijau diperkenalkan kepada konsumen yang semakin kritis terhadap pengembang yang tidak ramah lingkungan. Ada banyak properti hijau berupa konsep kota taman, kota hijau, kota pohon, rumah kebun, kebun raya, taman hijau, hingga lembah hijau yang membanjiri pasaran telah memesona masyarakat.

Berbagai tren arsitektur bangunan yang sempat populer, mulai dari rumah bergaya tropis, country, mediteranian, hingga minimalis, mulai ditinggalkan konsumen. Para arsitek dan pemilik rumah mulai bekerja sama mengembangkan konsep rumah hunian yang ramah lingkungan dan semakin dicari penghuni.

Rumah ramah lingkungan (rumah hijau) mensyaratkan beberapa hal yang patut dipertimbangkan. Rumah harus dibangun di atas lahan yang memang diperuntukkan bagi kawasan hunian, bukan kawasan hijau (daerah resapan air). Komposisi ruang terbangun dan ruang tidak terbangun disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di setiap kawasan. Untuk kawasan hunian, koefisien dasar bangunan (KDB) idealnya maksimal 70 persen sehingga menyediakan koefisien dasar hijau (KDH) mencapai 30 persen.

Sejak perencanaan dan pembangunan rumah, bahan bangunan yang dipakai sebaiknya menggunakan material lokal atau mudah didapat dari daerah terdekat. Kemudahan mendatangkan material setempat akan menghemat biaya transportasi dan turut membantu mengurangi gas emisi karbon kendaraan.

Material lokal akan lebih menyelaraskan karakter bangunan dengan lingkungan sekitar, seperti bangunan ekspos batu kali, batu bata, dan kayu untuk perpaduan kesan alami; atau semen, baja, dan kaca yang menampilkan wajah modern. Interior dan perabot dalam rumah dapat memakai bahan-bahan yang mudah didaur ulang atau barang hasil daur ulang.

Denah bangunan cukup mudah diikuti, mengalirkan sirkulasi cahaya dan udara alami dengan leluasa. Peletakan pintu, jendela, void, dan lubang angin yang tepat. Ruang-ruang dalam rumah (ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, ruang makan, dapur) terasa cukup terang, tetapi tidak terlalu panas atau lembab. Udara segar mengembus ke segala penjuru ruangan, cukup dengan kipas angin, pemakaian AC hanya pada waktu tertentu.

Hemat listrik

Krisis listrik yang byarpet dan semakin mahal mendorong semua pihak untuk mulai membiasakan menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan. Meski belum banyak berkembang, warga terus berupaya mencari tenaga listrik yang (kalau bisa) mudah dan murah. Pilihan jatuh pada pemasangan panel- panel sel surya di atap bangunan untuk memanaskan air dan beberapa titik lampu.

Di kawasan pesisir pantai, dilakukan pengembangan kincir angin untuk memasok tenaga listrik. Biogas juga sudah dilirik untuk menerangi lampu atau memasak. Alternatif pengembangan energi listrik rumah ramah lingkungan harus terus dilakukan agar rumah tidak tergantung banyak pada pasokan listrik PLN di masa depan.

Ketersediaan KDH 30 persen lebih memberikan peluang untuk rumah dan penghuni dapat bernapas lega. Ruang hijau dikembangkan menjadi taman dengan konsep taman sesuai kebutuhan penghuni, seperti taman terapi/ refleksi/relaksasi, taman air, taman bunga, atau sesuai arsitektur bangunan—taman tropis, taman minimalis, taman jepang, dan taman mediteranian.

Taman yang cantik ini memberikan sumbangan ekologis kepada kota sebagai ruang terbuka hijau privat bagian dari ruang terbuka hijau kota. Penghuni berhak memperoleh insentif, seperti pengurangan pajak, pemotongan biaya listrik, telepon, dan kemudahan lain, dari pemerintah sebagai apresiasi pemerintah atas partisipasi warga dalam menambah hijau kota.

Para arsitek mulai rajin membangun atap hijau (green roof, roof garden) sebagai upaya menggantikan lahan (hijau) yang terbangun. Di kota-kota besar yang padat dan sumpek, kehadiran atap-atap hijau bak oase sejuk di tengah-tengah hutan beton kota. Belum cukup, dinding-dinding rumah juga dibalut tanaman merambat menjadi dinding hijau (green wall).

Bangunan yang diselimuti tanaman terbukti mampu memengaruhi iklim mikro lingkungan sekitar. Hawa panas turun. Taman menjadi insulasi atap alami. Radiasi sinar matahari diserap tanaman. Gas polutan diolah tanaman menjadi oksigen. Air hujan dapat ditampung, diserap, dan dialirkan ke dalam pipa serta diresapkan ke dalam sumur resapan air.

Pengolahan sampah

Ruang dalam rumah menjadi lebih sejuk dan nyaman (pemakaian AC dapat dikurangi). Penghuni dapat beristirahat, melihat langit biru di siang hari, menatap bintang berkilau di malam hari, atau membuat pesta taman di atas sambil menikmati pemandangan lanskap kota dari atap rumah. Suatu pengalaman yang sangat langka bagi warga kota.

Rumah ramah lingkungan menyerapkan air yang jatuh sebanyak-banyaknya ke dalam tanah (zero run off). Rumah membangun sistem saluran air bersih, air kotor, dan air limbah dibuat terpisah. Air bersih dari pompa atau PAM langsung dialirkan ke bak penampung air. Mandi sudah memakai shower. Bak-bak air mulai banyak ditiadakan karena dianggap mandi dengan gayung lebih boros air.

Air bekas pakai mandi atau mencuci sayuran didaur ulang menjadi air untuk membilas kloset, menyiram tanaman, atau mencuci kendaraan. Air bekas cuci pakaian atau alat makan ditampung, disaring (dinetralisasi), dan diresapkan secara alami ke dalam sumur resapan air yang dilengkapi filter alami (pasir, kerikil, ijuk, pecahan bata/genteng). Air kotor yang dialirkan ke dalam septic tank diproses tersendiri.

Pengolahan sampah juga dilakukan dengan memisahkan sampah organik dan anorganik sejak dari sumbernya (zero waste). Sisa sayuran, buah-buahan, dan makanan diolah menjadi sampah organik untuk memupuki tanaman di taman rumah. Barang bekas pakai dipilih dan dipilah menjadi barang siap pakai untuk fungsi baru yang lain atau disisihkan untuk diberikan kepada pemulung. Semua penghuni rumah diajak terlibat dalam pengelolaan sampah.

Jangan lupa, jika rumah dekat lokasi transportasi umum (bus atau kereta api), penghuni diajak membiasakan diri berjalan kaki dan atau bersepeda untuk menuju ke tempat kegiatan sehari-hari, terutama yang berjarak dekat. Lebih sehat, lebih ramah lingkungan. Jalur pejalan kaki yang lebar, nyaman, dan teduh di permukiman dan kota juga semakin mendorong orang untuk berjalan kaki. Penyediaan jalur sepeda juga merupakan salah satu wujud dari kota yang hijau.

Yuk Wujudkan Kotamu Jadi Kota Hijau!

Pasti anda memimpikan kota yang ditinggali itu hijau alias nyaman, sejuk dan tak macet. Transportasinya pun layak dan memadai. Lalu juga bebas dari banjir! Ini memang impian setiap orang!
Nah untuk mewujudkan itu, tata ruang dan ruang terbuka hijau suatu wilayah harus dikelola serta diatur dengan baik supaya ada keseimbang antara ekosistem hayati dengan lingkungan yang terbangun serta penduduk yang mendiami suatu wilayah. Kementerian Pekerjaan Umum tengah berupaya untuk mewujudkan kota-kota yang ada di Indonesia menjadi kota hijau.
“PU terus mendorong supaya setiap wilayah atau kota ada Ruang Terbuka Hijau 30%,” ujar Lina Marlia Direktur Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum sekitar 52,03 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan dan diperkirakan meningkat menjadi kurang lebih 68 persen pada tahun 2025. Pertumbuhan kota secara cepat tersebut dapat berdampak terhadap timbulnya berbagai permasalahan perkotaan seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, kemiskinan, serta menurunnya luasan ruang terbuka hijau. Oleh karena itu program Kota Hijau yang dipunya Kementerian Pekerjaan Umum harus sama-sama diwujudkan.
”20% pemerintah, 10% masyarakat,” kata Lina Marlia. Salah satu caranya dengan memperingati Hari Tata Ruang (TARU). Tahun ini adalah tahun ke empat Indonesia memperingatinya. Tema yang diusung kali ini “Empowerment For Green Cities” Pemberdayaan Kota Hijau.
“Lewat Hari Tata Ruang, kita mencoba menggugah masyarakat untuk berpartisipasi,” tutur Lina Marlia.
Kota hijau bukan berarti semuanya harus dicat hijau tapi kota yang ramah lingkungan. Memanfaatkan secara efektif, efisien segala sumber daya, air dan energi termasuk di dalamnya untuk mengurangi limbah dan penerapan sistem transportasi yang terpadu.
“Limbah dibatasi dan dikelola, rumah jangan kebanyakan pakai listrik, pake kaca lebar, naik angkutan umum,” terang Lina Marlia. Ada pula delapan atribut kota hijau yang harus dikerjakan dan digarap Kementerian Pekerjaan Umum bersama Pemerintah Daerah dan Kementerian terkat hingga tiga tahun ke depan, yaitu perencanaan dan rancangan kota hijau, ruang terbuka, pembuangan limbah, alat transportasi, air bersih, sumber energi, serta bangunan dan masyarakat peduli lingkungan. “Masyarakat diharapkan memberikan masukan ke pemda masing-masing,” tambah Lina Marlia.
Kementerian Lingkungan Hidup turut membantu mewujudkan kota-kota di Indonesia menjadi kota hijau. “Kota hijau itu maknanya luas, tingkat polusi menurun, kekumuhan gak ada, DAS-nya baik,” ujar Heru Waluyo Asisten Deputi Kajian Kebijakan Wilayah dan Sektor Kementerian Lingkungan Hidup.
Beberapa kota saat ini sudah mulai masuk kategori kota hijau. Misalnya Palembang, Balikpapan dan Surabaya.”Kita komitmen untuk terus mewujudkan itu,” kata Heru Waluyo. Dalam arti kata kunci dan Kekuatan dalam mewujudkan kota hijau adalah kebersamaan.
Hal serupa dituturkan Ning Purnomohadi, Arsitek Lansekap, Pengelolaan SDA & Lingkungan. Kata dia pemerintah dan non-pemerintah harus saling bahu membahu. Termasuk meningkatkan kesadaraan semua orang untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap ligkungannya. ”Profesional, arsitek, ahli konstruksi beri masukan ke pemerintah dan juga masyarakatnya,” tambah Ning Purnomohadi Arsitek Lansekap, Pengelolaan SDA & Lingkungan.
Dimulai dari Tempat Tinggal
Tinggal di kota besar pasti sulit untuk menyediakan ruang terbuka hijau di rumahnya. Alasanya mulai dari lahan terbatas hingga biaya yang mahal. Namun sebetulnya itu bisa disiasati. “lahan di kota terbatas, tapi bukan berarti gak bisa ada ruang terbuka hijau,” ujar ujar Lina Marlia Direktur Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.
Efisiensi lahan jadi solusi. ”Tanaman di atap rumah,” ujar Lina Marlia. Selain itu perlu juga memperhitungan konstruksi bangunan. ”Kontruksi harus matang,apa-apa saja yang dibutuhkan” kata Arsitek Lansekap, Pengelolaan SDA & Lingkungan, Ning Purnomohadi. Yang terpenting adalah ventilasi harus baik, cahaya matahari bisa masuk dan adanya penggunaan energi alternatif. ”Para perencana, designer dan juga pemerintah kotanya, harus berpikir, teknik-teknik apa, klo membangun rumah kayak apa,” terang Ning Purnomohadi
Yang tidak boleh ketinggalan adalah jadi diri tiap daerah. Tanamlah pohon sesuai dengan  kebutuhan daerahnya. “Jangan ikut-ikutan menanam pohon yang gak cocok di daerahnya,” tambah Ning Purnomohadi.
Nah Penanaman pohon di rumah bisa mengurangi dampak perubahan iklim. “Green roof, menanam di atap rumah, jadi solusi tepat” sebut Heru Waluyo Asisten Deputi Kajian Kebijakan Wilayah dan Sektor Kementerian Lingkungan Hidup.
Penegakan Hukum
Dalam UU Penataan Ruang, ada sanksi bagi pejabat publik atau pemerintah daerah yang mengeluarkan izin tak sesuai dengan Perda RTRW. “Ada pidana dan perdata, denda sampai 500 juta,” ujar Lina Marlia Direktur Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.
Dengan sanksi itu diharapakan pemerintah daerah patuh dan tak melanggar aturan yang ada. ”Sudah kita sosialisasinya setiap pembangunan di kota, pokoknya RTHnya harus 30% patuhi pula RTRWnya,” tutur Lina Marlia. Menurut Heru Waluyo Asisten Deputi Kajian Kebijakan Wilayah dan Sektor Kementerian Lingkungan Hidup, para pengembang dan pemerintah daerah harus saling bertemu dan berdiskusi sebelum merencanakan dan membangun suatu wilayahnya. Ini penting supaya ruang terbuka hijau di suatu wilayah tetap ada. Pengawasan juga akan kembali digenjarkan untuk memastikan ruang terbuka hijau di suatu wilayah tak hilang. ”Pengawasan digencarkan,” tutup Heru Waluyo.
Perbincangan ini kerjasama KBR68H dengan Kementerian Pekerjaan Umum. 

Entri Populer